Salah satu Program pengejawantahan dari
DPP (Dana Penunjang Pendidikan) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta yaitu bidang Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Qur’an
(PKTQ). Bidang ini intens dalam pengembangan Kepribadian melalui pendekatan terbarukan
dalam ke-akhlak-an dan memperbaiki
serta mendampingi para mahasiswa dalam mempelajari keilmuan Al-Qur’an. (Sejak UKT diterapkan, DPP dihapuskan)
Secara struktural Pengembangan
Kepribadian dan Tahsinul Qur’an langsung berada dibawah komando Wakil Dekan III
(Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama). Dengan kata lain, PKTQ merupakan bentuk nyata hajat
Wakil Dekan III yang berusaha meng-upgrade
para mahasiswa agar berkepribadian
sesuai dengan nilai keislaman
dan keindonesiaan
serta berlandaskan pada jiwa pendidik.
Secara historis, Pengembangan
Kepribadian dan Tahsinul Quran (PKTQ), merupakan hasil pembacaan di lapangan
oleh para dosen yang prihatin dengan kondisi mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan secara khusus dalam penguasaan keilmuan Quran, yakni
kemampuan membaca yang kurang
fasih dan pemahaman secara parsial.
Pembacaan ini terkait dengan idealisme UIN Sunan Kalijaga yang tertuang dalam Integrasi-Interkoneksi, yang menuntut
mahasiswa untuk bisa mengakomodir dan menguasai keilmuan keagamaan dan keilmuan
modern. Hal ini terkait pula dengan Visi-Misi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
yaitu ”Mengembangkan pendidikan berbasis keislaman, ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan ke-Indonesia-an”.
Hal tersebut menggambarkan sebuah cakupan akan cita-cita ideal fakultas yang
ingin menjembatani antara keilmuan-keislaman dengan berlandaskan kearifan lokal
yang ada di Indonesia.
Terkait keresahan di atas, ada pula faktor degradasi moral para mahasiswa yang
cenderung bersikap eksklusif terhadap mahasiswa lain maupun dengan para dosen. Sikap eksklusif inilah yang
menyebabakan adanya perenggangan dalam silaturahmi, keterpurukan moral,
dan penghormatan
terhadap para dosen yang menjadi
kurang baik. Kemunduran moralitas juga menjadi sorotan dalam tataran nasional.
Ini terbukti dengan munculnya kurikulum 2013 yang erat kaitannya dengan
pendidikan karakter. Keresahan ini dipahami oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan dengan membentuk suatu kepanitiaan yeng bertujuan mengatasi
permasalahan diatas.
Permasalahan muncul juga merupakan
akibat peningkatan status IAIN menjadi UIN yang memungkinkan kemajemukan mahasiswa yang
masuk UIN Sunan Kalijaga. Dari segala latar belakang berbeda tersebut, kompetensi keagamaan
maupun keilmuan tidak
bisa disamakan. Dalam
kemajemukan itulah,
perlu adanya keselarasan dan standarisasi. Selanjutnya perjalanan dalam
melakukan tugas, PKTQ kembali terbentur dengan adanya kebijakan UKT/BKT (Uang
Kuliah Tunggal/Biaya Kuliah Tunggal) yang secara eksplisit menghapus adanya
Program Dana Penunjang Pendidikan. Akan tetapi karena urgensinya, PKTQ tetap
dipertahankan karena melihat vitalitas dan kinerjanya. Oleh karena kebutuhan
yang mendesak tentang keilmuan, tahsin Quran dan pendidikan tentang kepribadian
sangat dibutuhkan oleh segenap Civitas
Akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan maka sudah sewajarnya PKTQ
perlu di teruskan. Tentunya paradigma tersebut merupakan suatu tantangan yang
perlu dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab, improvisasi, dan kerja keras dari segenap pelaksana
maupun Stake holder-nya.
A.
Visi, Misi dan Tujuan
1.
Visi
Visi Pengembangan
Kepribadian dan Tahsinul Quran Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah :
“Terwujudnya Civitas Akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan yang memahami Ulumul Quran,
berkarakter Islami berlandaskan Quran dengan berwawaskan keindonesian”
2.
Misi
a.
Memahami
Ulumul Qura’an dengan penekanan
pada Tahsin
Al-Qur’an serta Ilmu Tajwid
b.
Membimbing
dalam penciptaan mahasiswa yang memahami hukum-hukum keilmuan Tahsin Al-Quran
c.
Mengembangkan
mahasiswa yang mempunyai jiwa islam berwawaskan keindonesiaan
d.
Mengembangakan pola pemikiran keislaman yang
terintegrasi dengan keilmuan dan akhlak karimah
e.
Mengembangkan
karakter yang berjiwa Al-Quran
3.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan yang
menjadi harapan ideal Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Quran tergambar
dalam Visi-Misi yang telah tersebutkan diatas. Sasaran utama dari program Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul
Quran Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yaitu mahasiswa yang sedang menempuh
semester II berjalan. Program ini bertujuan menanamkan kepribadian,
pembangunan mental, pembentukan pemahaman keilmuan Quran tertanam pada diri mahasiswa. Pembentukan kepribadian memerlukan
strategi yang matang dalam penanamannya. Oleh karena itu dengan adanya
integrasi pembelajaran Quran, Tahsin, Tajwid, dan kepribadian menjadi formula yang tepat.
B.
Abstraksi Program
Pembelajaran Quran dengan menekankan Tahsin-nya tidak bisa terlepas dari
konsep pembentukan maupun proses yang berjalan. Pembentukan kepribadian
berkarakter (Character Building)
tidak bisa serta merta terbentuk dengan sendirinya, melainkan dengan pembiasaan dan dasar yang kuat dalam
pelaksanaanya. Pembentukan awal dari Tahsin
Al-Quran dan pembentukan kepribadian dapat dilihat dalam tingkah laku.
Dalam tataran ini, PKTQ hanya bersifat
akomadatif dengan menjadikan diri sebagai panitia
pelaksana dan Pembimbing. Proses selanjutnya yaitu pembekalan pengetahuan terhadap para pendamping asistensi tentang asistensi melalui kegiatan Training of Trainers (TOT). Setelah dilaksankan Training of Trainers,
kemudian dimatangkan dalam rangkaian pembahasan instrumen
pembelajaran melalui program Workshop Kurikulum (WK).
Langkah yang selanjutnya dengan pelatihan
pembekalan dalam metodologi pembelajaran. Kemudian setelah selesai bagi para pendamping, sasaran yang lebih urgen ditujukan kepada para Civitas Akademika secara umum.
Pembentukan keilmuan Quran yang menekankan pada Tahsin dan pembentukan Kepribdian serta karakter menggunakan metode
asistensi dan pendampingan. Paradigma yang digunakan dalam hal ini, bahwa
dengan asistensi berkelompok lebih bisa efektif dibanding dengan model klasikal
yang mengutamkan pada ceramah semata.
Kemudian digunakan pula metode Pendampingan
Tahsin dan monitoring kepribadian yang berkelanjutan. Pendampingan ini
dilakukan selama satu tahun yang terbagi dibagi dalam
dua
tahap, sebelum UAS dan setelah UAS.
Program
pertama PKTQ setelah pendaftaran adalah Sertifikasi Al-Quran I,
menggantikan Placement Test pada tahun-tahun sebelumnya. Peserta
yang lulus diharuskan menghafalkan juz 30 terlebih dahulu sebelum mendapatkan
sertifikat. Sementara peserta yang tidak lulus akan dibimbing dalam proses
asistensi selama 15 kali pertemuan dalam 1 tahun.
Penciptaan suasana yang mendukung Tahsin akan dan pebentukan kepribadian
yang islami tergambar dalam pelaksanaan proses asistensi oleh segenap pembimbing PKTQ. Dengan penggunaan metode
tersebut seorang pendamping akan menyelami langsung tabiat dan perilaku para
mahasiswa yang perlu diarahkan aupun
dikuatkan. Penguatan dengan adanya bacaan bersama dan Majlis Al-Quran dalam
lingkup kelompok.
Kemudian bentuk lainnya yaitu pendampingan
secara sistemik melalui pembuatan modul dan konsep-konsep pengembangan
kepribadian yang integratif. Di samping penyampaian
melalui pembimbing, diharapkan bentuk ini dapat memiiliki sumbangsih yang besar. Tahap selanjutnya dengan adanya
kegiatan Sertifikasi Al-Quran II
pada akhir tahapan kegiatan khusus bagi peserta asistensi. Perlu diingat bahwa
semua peserta baik yang lulus pada sertifikasi pada tahap I maupun yang
mengikuti asistensi hingga ujian sertifikasi tahap II dituntut mampu menghafalkan
juz 30 selama 1 tahun berproses di PKTQ. Diharapkan
program yang dicanangkan memberi suatu pengalaman dan pembelajaran yang baik
dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sebagai suatu bentuk pengetahuan semata akan
tetapi menjadi sebuah rasa pengalaman yang berharga untujk diterapakan dalam
perilaku.
C.
Struktur PKTQ 2016
Struktur kepengurusan pelaksana Pengembangan
Kepribadian dan Tahsinul Qur’an Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
Pelindung :
Dr.
Tasman, M.A.
Penanggung Jawab :
Dr. Karwadi,
M.Ag.
Ketua :
Afiq
Fikri Almas
Sekretaris :
M.
Ibrahim NH
Bendahara :
Findha
Faidah AD
Bidang Kurikulum : Naning Ma’rifatul Faiqoh
Febry Ramadhani
Bidang Modul dan
Tahfizh : Uswatun Chasanah
Nispu Aulia
Divisi Kegiatan dan Media : Ahmad Fathur Rosyadi
Zakka Reynaldi
Assalamualaikum boleh minta kontak DPP PkTQ yang aktif? Syukran
BalasHapus