Minggu, 27 Maret 2016

Mengenal PKTQ: menuju LKM terbaik di FITK UIN Sunan Kalijaga

Salah satu Program pengejawantahan dari DPP (Dana Penunjang Pendidikan) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yaitu bidang Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Qur’an (PKTQ).  Bidang ini intens dalam pengembangan Kepribadian melalui pendekatan terbarukan dalam ke-akhlak-an dan memperbaiki serta mendampingi para mahasiswa dalam mempelajari keilmuan Al-Qur’an. (Sejak UKT diterapkan, DPP dihapuskan)
Secara struktural Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Qur’an langsung berada dibawah komando Wakil Dekan III (Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama). Dengan kata lain, PKTQ merupakan bentuk nyata hajat Wakil Dekan III yang berusaha meng-upgrade para mahasiswa agar berkepribadian sesuai dengan  nilai keislaman dan keindonesiaan serta berlandaskan pada jiwa pendidik.

Secara historis, Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Quran (PKTQ), merupakan hasil pembacaan di lapangan oleh para dosen yang prihatin dengan kondisi mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan secara khusus dalam penguasaan keilmuan Quran, yakni kemampuan membaca yang kurang fasih dan pemahaman secara parsial. Pembacaan ini terkait dengan idealisme UIN Sunan Kalijaga yang tertuang dalam Integrasi-Interkoneksi, yang menuntut mahasiswa untuk bisa mengakomodir dan menguasai keilmuan keagamaan dan keilmuan modern. Hal ini terkait pula dengan Visi-Misi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan  yaitu ”Mengembangkan pendidikan berbasis keislaman, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan ke-Indonesia-an”. Hal tersebut menggambarkan sebuah cakupan akan cita-cita ideal fakultas yang ingin menjembatani antara keilmuan-keislaman dengan berlandaskan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
Terkait keresahan di atas, ada pula faktor degradasi moral para mahasiswa yang cenderung bersikap eksklusif terhadap mahasiswa lain maupun dengan para dosen. Sikap eksklusif inilah yang menyebabakan adanya perenggangan dalam silaturahmi, keterpurukan moral, dan penghormatan terhadap para dosen yang menjadi kurang baik. Kemunduran moralitas juga menjadi sorotan dalam tataran nasional. Ini terbukti dengan munculnya kurikulum 2013 yang erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Keresahan ini dipahami oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan membentuk suatu kepanitiaan yeng bertujuan mengatasi permasalahan diatas.
Permasalahan muncul juga merupakan akibat peningkatan status IAIN menjadi UIN yang memungkinkan kemajemukan mahasiswa yang masuk UIN Sunan Kalijaga. Dari segala latar belakang berbeda tersebut, kompetensi keagamaan maupun keilmuan tidak bisa disamakan. Dalam kemajemukan itulah, perlu adanya keselarasan dan standarisasi. Selanjutnya perjalanan dalam melakukan tugas, PKTQ kembali terbentur dengan adanya kebijakan UKT/BKT (Uang Kuliah Tunggal/Biaya Kuliah Tunggal) yang secara eksplisit menghapus adanya Program Dana Penunjang Pendidikan. Akan tetapi karena urgensinya, PKTQ tetap dipertahankan karena melihat vitalitas dan kinerjanya. Oleh karena kebutuhan yang mendesak tentang keilmuan, tahsin Quran dan pendidikan tentang kepribadian sangat dibutuhkan oleh segenap Civitas Akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan maka sudah sewajarnya PKTQ perlu di teruskan. Tentunya paradigma tersebut merupakan suatu tantangan yang perlu dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, improvisasi, dan kerja keras dari segenap pelaksana maupun Stake holder-nya.
A.    Visi, Misi dan Tujuan
1.      Visi
Visi Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Quran Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah :
“Terwujudnya Civitas Akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang memahami Ulumul Quran, berkarakter Islami berlandaskan Quran dengan berwawaskan keindonesian”
2.      Misi
a.       Memahami Ulumul Qura’an dengan penekanan pada  Tahsin Al-Qur’an serta Ilmu Tajwid
b.      Membimbing dalam penciptaan mahasiswa yang memahami hukum-hukum keilmuan Tahsin Al-Quran
c.       Mengembangkan mahasiswa yang mempunyai jiwa islam berwawaskan keindonesiaan
d.       Mengembangakan pola pemikiran keislaman yang terintegrasi dengan keilmuan dan akhlak karimah
e.       Mengembangkan karakter yang berjiwa Al-Quran
3.      Tujuan dan Sasaran
Tujuan yang menjadi harapan ideal Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Quran tergambar dalam Visi-Misi yang telah tersebutkan diatas. Sasaran utama dari program Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Quran Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yaitu mahasiswa yang sedang menempuh semester II berjalan. Program ini bertujuan menanamkan kepribadian, pembangunan mental, pembentukan pemahaman keilmuan Quran tertanam pada diri mahasiswa. Pembentukan kepribadian memerlukan strategi yang matang dalam penanamannya. Oleh karena itu dengan adanya integrasi pembelajaran Quran, Tahsin, Tajwid, dan kepribadian menjadi formula yang tepat.
B.     Abstraksi Program
Pembelajaran Quran dengan menekankan Tahsin-nya tidak bisa terlepas dari konsep pembentukan maupun proses yang berjalan. Pembentukan kepribadian berkarakter (Character Building) tidak bisa serta merta terbentuk dengan sendirinya, melainkan dengan pembiasaan dan dasar yang kuat dalam pelaksanaanya. Pembentukan awal dari Tahsin Al-Quran dan pembentukan kepribadian dapat dilihat dalam tingkah laku. Dalam tataran ini, PKTQ hanya bersifat akomadatif dengan menjadikan diri sebagai panitia pelaksana dan Pembimbing. Proses selanjutnya yaitu pembekalan pengetahuan terhadap para pendamping asistensi tentang asistensi melalui kegiatan Training of Trainers (TOT). Setelah dilaksankan Training of Trainers, kemudian dimatangkan dalam rangkaian pembahasan instrumen pembelajaran melalui program Workshop Kurikulum (WK).
Langkah yang selanjutnya dengan pelatihan pembekalan dalam metodologi pembelajaran. Kemudian setelah selesai bagi para pendamping, sasaran yang lebih urgen ditujukan kepada para Civitas Akademika secara umum. Pembentukan keilmuan Quran yang menekankan pada Tahsin dan pembentukan Kepribdian serta karakter menggunakan metode asistensi dan pendampingan. Paradigma yang digunakan dalam hal ini, bahwa dengan asistensi berkelompok lebih bisa efektif dibanding dengan model klasikal yang mengutamkan pada ceramah semata.  Kemudian digunakan pula metode Pendampingan Tahsin dan monitoring kepribadian yang berkelanjutan. Pendampingan ini dilakukan selama satu tahun yang terbagi dibagi dalam dua tahap, sebelum UAS dan setelah UAS.
Program pertama PKTQ setelah pendaftaran adalah Sertifikasi Al-Quran I, menggantikan Placement Test pada tahun-tahun sebelumnya. Peserta yang lulus diharuskan menghafalkan juz 30 terlebih dahulu sebelum mendapatkan sertifikat. Sementara peserta yang tidak lulus akan dibimbing dalam proses asistensi selama 15 kali pertemuan dalam 1 tahun.
Penciptaan suasana yang mendukung Tahsin akan dan pebentukan kepribadian yang islami tergambar dalam pelaksanaan proses asistensi oleh segenap pembimbing PKTQ. Dengan penggunaan metode tersebut seorang pendamping akan menyelami langsung tabiat dan perilaku para mahasiswa yang perlu diarahkan aupun dikuatkan. Penguatan dengan adanya bacaan bersama dan Majlis Al-Quran dalam lingkup kelompok.
Kemudian bentuk lainnya yaitu pendampingan secara sistemik melalui pembuatan modul dan konsep-konsep pengembangan kepribadian yang integratif. Di samping penyampaian melalui pembimbing, diharapkan bentuk ini dapat memiiliki sumbangsih yang besar. Tahap selanjutnya dengan adanya kegiatan Sertifikasi Al-Quran II pada akhir tahapan kegiatan khusus bagi peserta asistensi. Perlu diingat bahwa semua peserta baik yang lulus pada sertifikasi pada tahap I maupun yang mengikuti asistensi hingga ujian sertifikasi tahap II dituntut mampu menghafalkan juz 30 selama 1 tahun berproses di PKTQ. Diharapkan program yang dicanangkan memberi suatu pengalaman dan pembelajaran yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sebagai suatu bentuk pengetahuan semata akan tetapi menjadi sebuah rasa pengalaman yang berharga untujk diterapakan dalam perilaku.

C.    Struktur PKTQ 2016
Struktur kepengurusan pelaksana Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Qur’an Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Pelindung                                : Dr. Tasman, M.A.
Penanggung Jawab                : Dr. Karwadi, M.Ag.
Ketua                                       : Afiq Fikri Almas
Sekretaris                                : M. Ibrahim NH
Bendahara                              : Findha Faidah AD
Bidang Kurikulum                    : Naning Ma’rifatul Faiqoh
                                                  Febry Ramadhani
Bidang Modul dan Tahfizh      : Uswatun Chasanah
                                                  Nispu Aulia
Divisi Kegiatan dan Media      : Ahmad Fathur Rosyadi
                                                  Zakka Reynaldi

1 komentar:

  1. Assalamualaikum boleh minta kontak DPP PkTQ yang aktif? Syukran

    BalasHapus