Sembilan
pengurus bersama dua puluh satu pembimbing Pengembangan Kepribadian dan
Tahsinul Quran (PKTQ) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mengadakan
Training of Trainers (ToT) dan Workshop Kurikulum pada Sabtu (26/03) dan Minggu
(27/03) di ruang teatrikal. ToT bertujuan menanamkan fondasi gerakan para pembimbing
PKTQ sekaligus peningkatan mutu pembimbing. Sementara Workshop Kurikulum
diadakan untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasikan model pembelajaran yang
akan diterapkan selama satu periode.
Kegiatan
dibuka pukul 08.00 WIB oleh Afiq Fikri Almas, ketua PKTQ 2016. “Selamat datang
tim sembilan dan semua pembimbing sekalian di masa pengabdian! Masa mengamalkan
Quran dan mentransformasikan pengetahuan.”, ungkapnya. Dari rangkaian kegiatan
PKTQ, ToT dan Workshop Kurikulum merupakan forum formal yang pertama kali
dilaksanakan. Menyusul kegiatan-kegiatan selanjutnya yang sudah berjajar hingga
penghujung tahun. Afiq berpesan agar semua pembimbing dapat membimbing peserta
dengan baik selama pelaksanaan asistensi “Mari kita sebarkan kebaikan-kebaikan
yang ada dalam Quran, tanpa membuat mereka lari, namun merangkul. Sudah
sepatutnya mahasiswa Tarbiyah mampu membaca Quran dengan lancar sebagai bekal
kompetensi personal ketika terjun ke masyarakat.”, imbuhnya.
Dalam
kegiatan tersebut, turut hadir Mukhrodi, S.Pd.I, ketua PKTQ 2014 (saat itu
masih bernama DPP PKTQ). Berdasarkan pengalamannya, ia merasakan bahwa
perjuangan di PKTQ tidaklah mudah. Ia mengatakan “Kesolidan tim sembilan dan pembimbing
harus benar-benar dijaga karena pertama, yang kita geluti adalah kitab
suci dan kedua, semua mahasiswa Tarbiyah.”. Ia berharap PKTQ semakin
optimal dalam mengentaskan angka ketidaklancaran membaca Quran. Tidak kalah
profesional dari LKM-LKM lain di FITK. “Dalam kesempatan emas ini, tuangkan
ide-ide emas kalian untuk kemajuan PKTQ! Sulit sekali mencari kesempatan sebaik
ini, dimana teman-teman bisa berkontribusi untuk kebaikan fakultas sekaligus
seluruh mahasiswa FITK.”, pungkasnya.
Acara
pelatihan diisi oleh Ade Firmansyah, mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Dalam kesempatan tersebut,
Ade banyak memaparkan seputar metode pembimbingan yang inovatif dan komunikatif
bahkan untuk mahasiswa yang bekal tahsin dan tajwidnya kurang. Peserta tampak
aktif mengikuti diskusi yang berjalan kurang lebih satu setengah jam tersebut.
Acara hari
pertama ditutup dengan sosialisasi dan penyempurnaan model pembelajaran yang
akan dilaksanakan 15 pertemuan kedepan. Dipimpin Naning Ma’rifatul Faiqoh dan
Febry Ramadani dari Bidang Kurikulum, para peserta saling bertukar pikiran.
Beberapa mahasiswa yang menjadi pembimbing tahun lalu, seperti Aam Amalia dan
Oktia Permatasari, terlihat aktif mengikuti diskusi ini. Mereka memberikan
banyak pertimbangan dan saran berdasarkan pengalaman sebagai evaluasi dan refleksi
tahun sebelumnya.
Kegiatan
hari kedua berlangsung lebih singkat karena hanya diisi satu materi. Dalam
membawakan materi, Ustadz Ronal tidak kalah komunikatif dengan pemateri hari
sebelumnya. Para pembimbing banyak belajar mengenai tahsin dan tajwid selama
materi berlangsung. (AF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar